February 08, 2011

From Jobless To Jobseeker

AKHIRNYAAAAA......

Setelah sekian lama diriku mulai bangun.
Akhir2 ini saya setiap hari ke kampus, tebak untuk apa??
Untuk suatu hal yang jarang ditempuh oleh mantan mahasiswa arsitektur.
Lamar2 kerjaan di perisahaan..
Kebanyakan pada lamar di biro2 (aplg biro dosen), kontraktor, PNS (ini aj dikit bgt), ama freelance..
Tapi diriku mencoba k tujuan yang tak membutuhkan portofolio.. (blm sempet bikin yang bagus siy,,blm ada mood bikin porto)

2hari berturut2, saya bertahan dengan sepatu hak saya (sampai ujung jari telunjuk kaki kiri saya mati rasa hingga kini) berkeliling2 di GSP UGM hanya untuk memasukkan bendelan CV dkk ke dalam kotak2 yang tersedia d stand perusahaan2. JobFear namanya.. Tak satupun saya menemui anak arsi..

setelah itu,, hidup saya berubah dari JOBLESS menjadi JOBSEEKER
pagi (08.00-09.00): bangun, mandi (klo g menggigil), bpakaian super rapi (yg jelas g kaosan,jeans,plus sendal jepit), lalu dandan lengkap (ckckck........)
siang-sore (09.00-17.00): pergi ke tempat yang telah ditentukan untuk rangkaian tes2 yang,,, wow!! (secara blm pnah tes kerja n g kepikiran bakal ikut tes langsung)
maghrib (06.00-09.00): mandi, makan,leha2 bentar
malam (09.00-tak tentu): ngenet, nonngkrong d platinum atas hokben jakal (cepet lhoooo, jadi betah lama2), dgn tujuan, liat pengumuman, blajar yang bakal ditesin bsok paginya. huh..ngantuuuk
trs,, pulang deee. tidur. dan berharap besok pagi bangun gag telat..

hal tersebut selama 2 hari ini telah saya jalani hingga niat untuk menemui 2 dosen tercinta saya tergagalkan... (maap ya pak *** dan bu ****)

May 17, 2009

Mars Angkatan XIV

Mars Angkatan XIV

(fortuners)

Kami Angkatan Empat Belas SMA Taruna Nusantara

Dengan haluan tiga wawasan mewujudkan cita-cita bangsa

Tanamkan dalam dada jiwa pantang menyerah

Dalam menggapai asa demi bangsa negara

Jiwa dan raga kan kusembahkan tuk satu nusa

Janji tri prasetya berpancasila

Setia pada sumpah pemuda

Siap berjuang membela bangsa

Demi tanah air Indonesia jaya

Jiwa merdeka berdisiplin tinggi

Mandiri dan aktif mencari tahu

Ikhlas menempa diri dengan semangat suci

Angkatan Empat Belas

Berkarya dan berikan yang terbaik

Tuk masa depan bangsa dan negara

Songsonglah masa depan kobarkan smangat juang

Jaya Angkatan Empat Belas

I’m speaking : Setiap kata yang membentuknya memiliki arti yang dalam dan suci. Jika ku mampu menjalankannya, ku yakin akan menjadi seorang yang bermakna di hidup ini. Akankah ku mampu? Yang jelas, aku akan selalu mampu walau hanya sekedar berusaha menjalankan dan menepati janjiku itu.

Bunda Sang Hawa

Bunda Sang Hawa

(Maria E Murniati)

Sesosok sang puteri

Sulaman bunga pertiwi

Rajutan tangan Sang Kuasa

Dari ranting-ranting terkuat

Hatinya coba tuk mengelak

Raganya coba tuk mengoyak

Berontak patahkan relung kerak

Yang tak henti mengikat erat

Sesosok dalam kain kebaya

Menggemakan sebutir cerita keadilan

Tuk perjuangkan sesama hamba

Lepas dari korona pengekang

Wanita merana di bawah belenggu

Hanya sebagai hamba tuanku

Pasrah dalam rahim kabungku

Hanya tuk jadi perisai peluh

Namun titah telah kembali

Tak boleh duduk diam dalam jendela

Perjuangkan gubuk-gubuk kecil

Jadikan istana nan megah

Dulu,, di dalam kenistaan dapur

Kini,, di depan kertas putih sayu

Perjuangan yang tak teraba

Terukir dalam hati setiap hawa

Taman Biru Surgawi

Taman Biru Surgawi

(Maria E Murniati)

Seluruh medan kan menjangkau

Sebuah istana yang kian memukau

Dalam mungilnya kota klasik

Yang tak pernah kan terusik

Setiap jengkal derap langkahku

Kutemui sosok-sosok perkasa

Setiap butir pasir terjatuh

Kulihat impian-impian mengangkasa

“Neraka dalam surga..”

Bisik seorang anak tak berdosa

Tapi kutahu kata-kata palsu itu

Keluar dari mulut setan biru

Taman ini taman sugawi

Tangan malaikan hasilkan telur emas

Langkah menderu menuju puncak tercinta

Tanamkan seruan dalam nadi

”Teruskan perjuangan ibunda..”

Menggaung di setiap tubuh berbalut biru

Hingga peluh menjadi darah

Geloraku pada taman biru surgawi

Dedikasiku pada taman biru surgawi,, tempat yang mengenalkanku pada kejamnya dunia,, tempat yang mengajarkanku mampu menaklukkan kejamnya dunia,, penuh air mata, peluh, darah, hingga hati yang tercabik,,

Masa 3 tahun yang takkan pernah terulang,, 3 tahun yang mampu menghilangkan sejenak segala kenangan 15 tahun lamanya,,

Hasil di Wates













Rumah Tiara Temanku..







Hasil di Taman Sari








March 13, 2009

Bapa,,

Bapa…
Aku bahagia Engkau cintai seperti ini
Aku senang Engkau perhatikan seperti ini
Aku terima Engaku percayakan aku seperti ini
Aku tahu, ini salib yang Kau berikan padaku untuk kupanggul di hidupku
Aku tahu, ini adalah tanda cinta yang begitu tulus dariMu kepadaku
Terima kasih Engkau tak pernah menyakitiku
Terima kasih Engkau tak pernah meninggalkanku
Terima kasih Engkau selalu mencintaiku
Terima kasih Engkau tak pernah sekalipun berpikir untuk merubahnya
Tapi Bapa...
Jika aku boleh berharap dan meminta dariMu
Aku mau menghentikan air mata ini
Aku mau menghentikan pikiran yang kusut ini
Aku mau menghentikan sayatan-sayatan di hati
Tapi, jika ini adalah permintaan yang bukan Engkau hendaki dariku
Maafkan Bapa...

(Maria E Murniati)

Andaikan saja yang duduk di sana dia,,

Andaikan saja yang duduk di sana dia,, mungkin rasa kagumku padanya akan terus bertambah. Atau,, justru rasa sakitku yang akan bertambah?
Andaikan saja aku dan dia yang duduk di sana. Mengobrol dengan dekatnya, bercerita saling memandang, tertawa dan tersenyum lepas, dan segalanya bersama.. Hah,, akankah terulang kembali?
Ya Tuhan,, aku begitu mengagumi dirinya. Dan kenapa aku begitu mengagumi dirinya? Apa ini cinta?
Aku tak pernah tahu sebelumnya kalau dirinya ternyata begitu jauh untuk kugapai. Di dalam hatiku yang jahat, rasanya aku ingin mengetahui kalau dia sebenarnya jahat, sangat jahat. Dia sengaja melakukan hal itu, agar aku jadi sebel, agar aku mampu menjauh, agar aku terbiasa tidak berpikir lagi tentangnya. Tapi itu hanya pikiran jahatku. Dan di sisi lainnya, aku terus saja berharap akan dirinya yang nanti menoleh dan tersenyum kepadaku. Tetapi di saat aku mendapatkan itu, mengapa aku beralih menjadi sombong? Aku menghindarinya. Apakah karena aku begitu takut? Apakah aku ternyata seorang pengecut?

Tempat di mana aku memandang seseorang, terduduk sendirian di luar sana, di sebuah bangku batu, dengan pohon besar yang melindunginya, bertemankan cahaya lampu taman, angin, dan suara-suara kecil serangga malam.
Dan aku pun sendirian, di dalam sini, berhangatkan selimut putih, bertemankan sepasang kertas dan pensil, memandang dirinya dari kejauhan, berharap pria itu berganti menjadi dia yang kukagumi.

(Maria E Murniati)

Ratapan Cinta

Ratapan Cinta
(Maria E Murniati)

Dia yang kini mampu membuatku menulis lagi di kertas ini
Dia yang mampu membuatku kembali menorehkan siluet wajah seorang adam
Dia yang mampu membuatku begitu mengagumi lagu-lagu puitis di telinga
Dan dia juga yang mampu membuatku menghabiskan air mata di hati

Kupikir, ku dapat menggapainya
Namun ternyata, dia begitu tinggi untuk kudekap
Dan di juga terus terbang tinggi untuk meraih seorang hawa
Tanpa memandang lagi ke bawah
Tempat ku menatap dan memikirkannya selalu
Berharap selalu dapat memiliki sepasang sayap
Atau bahkan, dia yang jatuh ke tanah
Sehingga aku dapat menyentuh hatinya yang terluka

Rasanya dadaku begitu sesak
Berusaha mengeluarkan sendu di hati
Namun apa daya, ku tak mampu
Air mata hatiku tak lagi ada
Sudah kuhabiskan berbulan-bulan yang lalu
Saat ku pertama kali menatap dirinya beranjak menjauh

Malunya diriku pada bayangan
Karena ku terus menatapi diri yang terasa kelam
Mengingat pedihnya haus akan cinta
Cinta yang katanya begitu indah
Indah untuh dirasakan
Dan, begitu sulit untuk kurasakan

Ayah dan bunda tak ada dekat di sampingku
Sosok kakak tak ada untuk menggandengku
Seorang adam tak ada untuk menghapus air mataku
Bahkan, teman-temanku yang dapat ku sentuh,
Tak mampu terus berjalan bersama menemaniku
Saat diriku terinjak-injak ejekan dan malu

Hanya satu cinta yang tak dapat ku abaikan
Cinta sejati yang selalu menghapus kesesakanku
Cinta sejati yang menorehkan tawa di wajahku
Cinta sejati yang mmbersihkan luka di jalanku
Cinta sejati yang selalu mengalir untuk kurasakan
Dari Bapaku yang selalu ada untukku

want to know me ??

My photo
WestCape, DKI Jakarta, Indonesia
next time i will tell u everything abaut me that u want to know, U-Know ..